Hipotensi atau Darah Rendah



Hipotensi atau Darah Rendah


Hipotensi atau Darah Rendah adalah kondisi rendahnya tekanan darah seseorang, Hipotensi atau Darah Rendah terjadi karena tekanan darah di dalam arteri rendah atau berada di bawah batas normal. Seseorang dikatakan memiliki darah rendah jika hasil pengukuran tekanan darah menunjukkan angka di bawah 90/60 mmHg.

Hipotensi atau Darah Rendah

Tekanan darah dapat setiap orang akan berubah sepanjang waktu, kondisi tersebut tergantung pada  kondisi dan aktivitas yang dilakukanoleh masing-masing individu. Hipotensi atau Darah Rendah merupakan hal yang normal, karena tekanan darah dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk pertambahan usia dan keturunan. Tidak hanya pada orang dewasa, tekanan darah rendah juga bisa terjadi pada anak-anak.

Dilansir dari klikdokter.com, bahwa tidak semua hipotensi harus ditangani. Bila tekanan darah rendah ini tidak memiliki gejala dan tidak mengganggu, maka tidak memerlukan penanganan secara khusus. Hipotensi baru memerlukan terapi lebih lanjut bila terdapat keluhan lain seperti pusing, lemas, sempoyongan, atau pingsan.

Walaupun dapat dialami siapa saja, beberapa golongan orang tertentu berisiko lebih tinggi untuk mengalami hipotensi. Golongan orang tersebut di antaranya:

  • Lansia
  • Anak- anak
  • Orang yang mengonsumsi obat darah tinggi seperti diuretik
  • Orang dengan penyakit jantung
  • Orang yang tirah baring lama
  • Wanita hamil

Hipotensi atau Darah Rendah dapat disebabkan karena beberapa kondisi, diantaranya adalah:

  • Kehamilan, terutama di 24 minggu awal.
  • Perdarahan hebat.
  • Dehidrasi berat.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu –seperti obat Parkinson, obat jantung seperti diuretik, beta blocker, nitrat, antidepresan, dan obat untuk mengatasi masalah ereksi.
  • Gangguan jantung seperti frekuensi detak jantung yang rendah (bradikardia), masalah katup jantung, serangan jantung, gagal jantung.
  • Gangguan hormon seperti hipotiroid, insufisiensi adrenal, kadar gula darah yang rendah dan diabetes.
  • Infeksi berat dan menyebar ke darah (shock sepsis). Racun dari kuman dapat menyebar ke darah dan mengakibatkan pelebaran pembuluh darah berujung pada hipotensi yang mengancam nyawa.
  • Reaksi alergi (anafilaksis). Bila disebabkan alergi obat, makanan maupun gigitan serangga.
  • Neurally mediated hypotension. Kondisi ini terjadi akibat miskomunikasi otak dan jantung sehingga menyebabkan hipotensi. Umumnya dialami orang muda dan mengakibatkan pusing, melas, pingsan setelah berdiri lama.
  • Kekurangan B 12 dan asam folat yang menyebabkan anemia dan dalam jangka panjang mengakibatkan hipotensi.

Seseorang yang mengalami Hipotensi atau Darah Rendah dapat menunjukkan berbagai gejala sebagai berikut:

  • Pusing
  • Mual
  • Pingsan
  • Rasa haus terus menerus
  • Kurang konsentrasi
  • Pandangan kabur
  • Kulit pucat, keringat dingin
  • Lemas
  • Tidak bersemangat

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meringankan gejala hipotensi antara lain:

  • Lakukan perubahan posisi tubuh dengan perlahan, misalnya dari tidur ke duduk atau duduk ke berdiri
  • Berikan sanggahan di bawah kasur bagian kepala agar posisi kepala lebih tinggi ketika posisi berbaring
  • Banyak minum air putih
  • Tidak minum minuman yang mengandung kafein menjelang tidur
  • Tidak minum minuman beralkohol

Bila kondisi hipotensi yang dialami cukup berat dan tidak segera tertangani, nyawa bisa jadi taruhannya. Pada kasus shock, hipotensi menyebabkan tidak tercukupinya kebutuhan oksigen otak. Keadaan ini menyebabkan fungsi dan kerja otak dan organ tubuh lain menurun.

Tanda dan gejala yang umumnya muncul akibat shock ini di antaranya pusing, keringat dingin, pandangan kabur, penurunan kesadaran dan pada akhirnya dapat mengakibatkan kegagalan fungsi organ tubuh. Bila tidak segera teratasi, shock dapat berujung pada kematian. Demikian artikel tentang Hipotensi atau Darah Rendah, semoga bermanfaat.

Source: klikdokter.com, halodok.com,alodokter.com

Komentar

Postingan Populer